Makanan sehat bagi tubuh

MAKANAN

Yang

MENYEHATKAN

Makanan kita yang mula-mula. Ketika Allah menciptakan Adam dan Hawa, la memberikan petunjuk yang pasti mengenai apa yang mereka harus makan. Kejadian 1:29 mengatakan: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu,"Makanan Adam yang terdiri dari buah-buahan, kacang-kacangan dan gandum telah disesuaikan dengan menyertakan seluruh tanaman setelah is diusir dari Taman Eden. Kejadian 3:18 "Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuhtumbuhan di padang akan menjadi makananmu."

Seribu tahun kemudian, setelah air bah pada zaman Nuh, terjadi perusakan menyeluruh pada semua tanaman, yang menuntun Allah untuk mengizinkan hewan sebagai makanan. Allah mengatakan, "segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau." Kejadian 9:3.

Izin khusus ini mengandung tiga syarat yang seringkali diabaikan :

Daging itu harus dikeringkan dari darah. (Kejadian 9::4)

Hanya hewan yang "halal" yang harus digunakan sebagai makanan (Kejadian 7.2; Imamat 11:1-28)

Jangan membunuh binatang kalau memang tidak perlu. (Kejadian 9.5).

Makanan Vegetarian adalah terbaik bagi kita

Ilmu pengetahuan menemukan bahwa manusia memiliki organ-organ tubuh yang khusus dengan fungsi dan proses yang bekerja menurut hukum-hukum alam tertentu. Hukum alam ini, jika dituruti, akan memelihara tubuh sehat dan bekerja dalam tingkat yang normal. Menyimpang dari hukum alam ini bisa memberikan pengaruh yang merusak pada tubuh manusia. Kita diciptakan untuk menjadi vegetarian. Ada perbedaan antara herbivora (binatang pemkan tanaman) dan karnivora (binatang pemakan daging), misalnya:

MULUT. Mulut manusia terbuka kecil, sedangkan binatang pemakan daging seperti anjing mempunyai mulut yang terbuka lebar sehingga segumpal besar daging bisa masuk ke dalam mulut.

SUSUNAN GIGI. Manusia mempunyai gigi Seri yang memotong tajam dengan gigi geraham yang datar atau rata digunakan untuk melumatkan dan mengunyah makanan sama seperti hewan herbivora (pemakan tanaman). Pada segi lain, pemakan daging (karnivora) mempunyai gigi taring yang panjang, kuat dan tajam untuk merebut dan merobek-robek daging. Gigi taringnya tajam di sisinya sampai mendekati rahang yang digunakan untuk memotong daging.

GERAKAN RAHANG. Gerakan rahang pemakan daging searah buka dan tutup saja. Di pihak lain binatang pemakan tanaman mempunyai tiga gerakan rahang yang berbeda - vertikal atau keatas dan ke bawah ke samping, atau ke sisi-sisi dan ke depan clan ke belakang seperti manusia.

USUS. Pemakan daging memiliki perut yang sederhana, usus kecil yang pendek, dan usus besar yang sangat pendek, lurus dan licin. Di pihak lain, pemakan tanaman mempunyai kapasitas perut yang lebih besar dengan bagian-bagiannya yang seringkali rumit, misalnya perut ternak piaraan/sapi yang berlipat-lipat ganda. Usus kecilnya sangat panjang dan usus besarnya panjang dan licin. Usus manusia tidak berbentuk seperti para pemakan daging.

JALUR KERINGAT. Pemakan tanaman berkeringat melalui kulit sama seperti manusia, sedangkan hewan pemakan daging berkeringat melalui mulut. Ludah manusia mengandung enzim ptilin, sama seperti hewan pemakan tanaman, yang digunakan untuk mencerna tepung, tajin. Manusia meminum air dengan mengisap/menyedot seperti pemakan tanaman. Sedangkan semua hewan pemakan daging menghirup dengan lidah mereka. Garam empedu manusia seperti hewan pemakan tanaman dan bukan seperti pemakan daging.

Makanan Vegetarian Mencegah Penyakit

Oleh karena manusia dirancang bukan untuk memakan daging, tidak heran begitu banyak penyakit yang menakutkan timbul sebagai akibat dan memakan daging, termasuk dalamnya kanker, penyakit jantung kardiovakular dan cerebrovaskular, penyakit seperti serangan jantung, stroke, darah tinggi, dll. Ilmu pengetahuan telah lama membuktikan bahwa makanan vegetarian bisa mencegah penyakit-penyakit ini. Jauh sebelumnya, tahun 1961, majalah "Journal of American Medical Association" menyatakan: "Makanan vegetarian bisa mencegah 97% dari penyumbatan urat nadi jantung."

Rita Butram PhD, Kepala Bidang Makanan dan kanker pada Lembaga Kanker Nasional (NCI) Amerika mengadakan bahwa 3540% dari semua kematian akibat kanker ada kaitannya dengan makanan. Selanjutnya ia berkata bahwa NCI Amerika telah menentukan tahun 2000 untuk mencapai tujuan mengurangi kematian akibat kanker sampai 50%. Menurut Dr. Butram, tujuan ini bisa tercapai jika orang-orang menuruti anjuran dari Lembaga NO Amerika ini, sebagai berikut:

  • Kurangi lemak sampai 30% dari total kalori

  • Tingkatkan makanan serat sampai 20-30 gram perhari, dengan batas paling banyak 35 gram.

  • Jaga berat badan yang ideal

  • Makan lebih banyak buah dan sayur-sayuran.

  • Makanan Vegetarian meningkatkan Daya Tahan


Dr. Per Olof Astrand, seorang ilmuwan Swedia yang kesohor, mengadakan percobaan untuk menentukan makanan yang terbaik bagi para olahragawan. Dengan memilih sembilan atlit untuk percobaannya, iamemberikan mereka makanan-makanan yang berbeda, untuk tiga hari. Makanannya adalah sebagai berikut:

Fase I: makanan campuran yang normal

(daging, kentang, wortel, kol, dan mentega). Para atlit mengayuh pada sepeda-diam untuk rata-rata 114 menit.

Fase II: protein tinggi dan lemak dari hasil hewani

(daging, ikan, mentega dan telur). Mereka bisa mengayuh sepeda-diam selama 57 menit sebelum kelelahan.

Fase III: makanan berkarbohidrat tinggi

(roti, kentang, jagung clan aneka sayuran dan buah-buahan).Mereka sanggup mengayuh sepeda-diam untuk rata-rata sekitar 167 menit.

Dengan kata lain daya tahan mereka hampir tiga kali lipat lebih besar bilamana mereka memakan makanan vegetarian dibanding jika mereka makan daging dan hasil peternakan lainnya.

Schontenden menguji sejumlah mahasiswa Universitas di Brussels untuk membandingkan kekuatan tenaga dari orang-orang yang sama sekali vegetarian melawan orang-orang yang suka makan daging. Para mahasiswa diharuskan mengikuti dua uji fisik:

  • Menekan "ergograph" dengan tangan kanan

  • Mengangkat berat

Hasilnya menunjukkan bahwa para vegetarian mencapai rata-rata 69 angka pada ergograph dan pemakan daging hanya mencapai 38 angka. Vegetarian yang paling kuat mencapai angka 1,457 dalam angkat berat, sedangkan pemakan daging yang paling kuat hanya mencapai angka 1,049. Suatu hal yang mengejutkan ialah bahwa ia mendapati para vegetarian lebih cepat pulih setelah menguras tenaga sehingga lebih siap mengulangi percobaan itu dibanding dengan lawan-lawan mereka.

Tidak heran sebagian besar dari atlit-atlit dunia adalah vegetarian. Apakah rahasia dari kemenangan para atlit ini? Jika seorang memakan makanan yang mengandung karbohidrat, itu akan diubah menjadi glukosa dan tersimpan di dalam hati (lever) dan otot dalam bentuk glikogen. Banyaknya glikogen pada otot penting untuk mengubah ATP (Adenosine Triphosphate) menjadi ADP (Adenosine Diphosphate) -yang menghasilkan tenaga. Karena itu, lebih banyak jumlah karbohidrat yang dimakan, lebih banyak tenaga dihasilkan. Daging tidak mengandung karbohidrat sedikitpun. Sebab itu, seorang vegetarian akan menghasilkan lebih banyak tenaga.

Pedoman bagi suatu Makanan yang terbaik:

• Gunakan ANEKA RAGAM padi-padian (biji-bijian) dan sayur-sayuran.

• Siapkan makanan sesederhana mungkin, namun menarik dan mendatangkan selera. Rebus, bakar atau panggang, gantinya menggoreng. Hindari lemak. Gunakan semua jenis lemak sejarang mungkin (minyak nabati, lebih baik).

Makan Teratur :

Pagi: Makanan yang terbaik dan terbanyak. (sarapan pagi seperti raja)

Siang: Makanan yang kedua terbaik (makan siang seperti pangeran)

Malam: Makanan teringan dari hari itu (makan malam seperti pengemis).

Jangan makan di antara waktu makan

la seorang yang sangat kuat. Tingginya sekitar 180 cm, seorang peternak yang berambut merah. Seorang pekerja keras dan hidupnya pun keras; ayah tiga anak dan suami seorang istri. Dan istrinya memberinya makan apa saja yang ia inginkan. Babi kukus dan telur untuk sarapan pagi, susu asli langsung dari sapi, roti putih bakar atau biskuit, mentega dan kopi. Dan rokok sampai siang, sambil ia bisa menikmati daging sapi dan kentang yang dilembutkan dalam saus yang disegarkan oleh susu asli, tepung dan air daging dari panci daging goreng. Demikian juga makan malam.

Hidup itu menyenangkan! .... Sampai umur 47. Serangan jantungl Dan kemudian lumpuh untuk empat tahun. Empat tahun lamanya takut mati, namun takut akan kehidupannya yang ia ingin hidupkan itu! Lalu, akhirnya, serangan terakhir. Anak-anak baru saja meninggalkan sarang. Dan sekarang ketika mereka baru saja terbangun untuk merasakan kebutuhan akan seorang ayah - tidak ada ayah lagi" Statistik tidak mencatat kesedihan yang mendalam, kekecewaan, harapan yang frustrasi, penderitaan, usaha yang berani untuk menyesuaikan diri dengan kesepian. Sedih. Dan sebenamya keadaan itu bisa lain sama sekali dari itu.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip makanan sehat yang kita telah perbincangkan dalam risalah ini, anda bisa mendapatkan kesehatan yang sebaik-baiknya secara umum. Dengan mengikuti pedoman rajapangeran-pengemis, kelebihan berat badan anda tidak lagi menjadi masalah. Anda akan tidur lebih nyenyak malam hari jika anda tidak makan makanan berat malam hari yang harus terus dicerna sementara anda tidur. Banyak manfaatnya selain mencegah penyakit, meningkatkan kekuatan. Yang penting ialah, cobalah untuk diri anda sendiri dan temukan betapa hidup anda itu menyenangkan nantinya! Dengan pertolongan Allah, anda dapat melakukannya

Cara pengawetan bahan makanan yang baik bagi kesehatan

Prinsip dan Teknik Pengawetan Makanan ( Pangan )



Agar dapat berjalan, setiap reaksi kimiawi dan enzimatis membutuhkan kondisi lingkungan yang optimum (misalnya suhu, pH, konsentrasi garam, ketersediaan air, kofaktor dan faktor lainnya). Sebagai contoh, mikroorganisme memerlukan semua kondisi yang optimum untuk berlangsungnya reaksi kimiawi dan enzimatis, dan juga membutuhkan karbon, sumber nitrogen, beragam mineral, dan ada atau tidak ada oksigen (aerobik/anaero-bik), beberapa vitamin dan sebagainya.

Kehilangan mutu dan kerusakan pangan disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

  1. pertumbuhan mikroba yang menggunakan pangan sebagai substrat untuk memproduksi toksin didalam pangan;

  2. katabolisme dan pelayuan (senescence) yaitu proses pemecahan dan pematangan yang dikatalisis enzim indigenus;

  3. reaksi kimia antar komponen pangan dan/atau bahan-bahan lainnya dalam lingkungan penyimpanan;

  4. kerusakan fisik oleh faktor lingkungan (kondisi proses maupun penyimpanan) dan

  5. Kontaminasi serangga, parasit dan tikus.


Untuk mengontrol kerusakan kita harus membuat kondisi yang dapat menghambat terjadinya reaksi yang tidak dikehendaki. Secara umum, penyebab utama kerusakan produk susu, daging dan unggas adalah mikroorganisme sementara penyebab utama kerusakan buah dan sayur pada tahap awal adalah proses pelayuan (senescence) dan pengeringan (desiccation) yang kemudian diikuti oleh aktivitas mikroorganisme. Prinsip pengawetan pangan ada tiga, yaitu:

  1. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial;

  2. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan; dan

  3. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan termasuk serangan hama. Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial dapat dilakukan dengan cara:
    • mencegah masuknya mikroorganisme (bekerja dengan aseptis);

    • mengeluarkan mikroorganisme, misalnya dengan proses filtrasi;

    • menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme, misalnya dengan penggunaan suhu rendah, pengeringan, penggunaan kondisi anaerobik atau penggunaan pengawet kimia;

    • membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi atau radiasi.


Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan dapat dilakukan dengan cara destruksi atau inaktivasi enzim pangan, misalnya dengan proses blansir dan atau dengan memperlambat reaksi kimia, misalnya mencegah reaksi oksidasi dengan penambahan anti oksidan.

Pengolahan (pengawetan) dilakukan untuk memperpanjang umur simpan (lamanya suatu produk dapat disimpan tanpa mengalami kerusakan) produk pangan. Proses pengolahan apa yang akan dilakukan, tergantung pada berapa lama umur simpan produk yang diinginkan, dan berapa banyak perubahan mutu produk yang dapat diterima. Berdasarkan target waktu pengawetan, maka pengawetan dapat bersifat jangka pendek atau bersifat jangka panjang.

Pengawetan jangka pendek dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya penanganan aseptis, penggunaan suhu rendah (<20°C), pengeluaran sebagian air bahan, perlakuan panas ‘ringan’, mengurangi keberadaan udara, penggunaan pengawet dalam konsentrasi rendah, fermentasi, radiasi dan kombinasinya.

Penanganan aseptis merupakan proses penanganan yang dilakukan dengan mencegah masuknya kontaminan kimiawi dan mikroorganisme kedalam bahan pangan, atau mencegah terjadinya kontaminasi pada tingkat pertama. Penanganan produk dilakukan untuk mencegah kerusakan produk yang bisa menyebabkan terjadinya pengeringan (layu), pemecahan enzim alami dan masuknya mikroorganisme.

Penggunaan suhu rendah bertujuan untuk memperlambat laju reaksi kimia, reaksi enzimatis dan pertumbuhan mikroorganisme tanpa menyebabkan kerusakan produk. Beberapa perubahan kimia seperti terjadi pada tepung, sereal, biji-bijian, minyak disebabkan oleh keberadaan air. Air dibutuhkan mikroorganisme untuk mempertahankan hidupnya. Pengeluaran sebagian kandungan air bahan melalui proses pemekatan atau pengeringan akan menurunkan laju reaksi kimiawi, enzimatis maupun mikrobial.

Perlakuan panas ringan (pasteurisasi dan blansir) dilakukan pada suhu <100°C. Proses blansir akan merusak sistem enzim dan membunuh sebagian mikroorganisme. Tetapi, sebagian besar mikroorganisme tidak dapat dihancurkan oleh proses blansir. Pasteurisasi menggunakan intensitas suhu dan waktu pemanasan yang lebih besar daripada blansir.

Pasteurisasi akan menginaktifasi enzim, membunuh mikroorganisme patogen (penyebab peyakit) dan sebagian mikroorganisme pembusuk. Beberapa reaksi penyebab kerusakan pangan dipicu oleh oksigen. Reaksi kimiawi seperti oksidasi lemak (ketengikan) yang terjadi pada minyak sayur, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, susu, daging dan reaksi pencoklatan pada buah dan sayur dapat diperlambat dengan mengurangi kehadiran oksigen.

Penggunaan pengawet dengan konsentrasi rendah dan proses fermentasi juga merupakan cara yang dapat dilakukan untuk pengawetan temporer. Gula, garam, asam dan SO2 menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi akan menghambat pertumbuhan kapang dan kamir. Pemaparan pangan dengan radiasi elektromagnetik bisa merusak atau menghambat beberapa mikroorganisme dan sistim enzim alami tanpa perubahan nyata pada kualitas produk.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk pengawetan jangka panjang adalah pemanasan pada suhu tinggi (?100°C), penggunaan pengawet kimia, pengeringan, pengeluaran udara (pemvakuman), pembekuan dan kombinasi proses. Pemanasan pada suhu tinggi yang dilakukan bersama-sama dengan pengemasan yang bisa mencegah rekontaminasi, dapat menghambat/merusak mikroorganisme dan enzim.

Penggunaan gula atau garam dengan konsentrasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan reaksi enzimatis, seperti yang dilakukan pada pembuatan jeli dan dendeng. Pengawet alami seperti etanol, asam asetat dan asam laktat yang dihasilkan oleh mikroorganisme terpilih selama proses fermentasi bisa menghambat pertumbuhan mikroorga-nisme pembusuk. Penambahan pengawet seperti asam benzoat dan asam propionat juga berfungsi menghambat mikroorganisme secara selektif.

Proses pengeringan akan mengeluarkan air dan menyebabkan peningkatan konsentrasi padatan terlarut didalam bahan pangan. Kondisi ini akan meningkatkan tekanan osmotik didalam bahan, sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat laju reaksi kimia maupun enzimatis.

Penghilangan udara akan mengeluarkan semua oksigen sehingga mencegah berlangsungnya reaksi kimiawi dan enzimatis yang dipicu oleh oksigen, juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme aerobik.

Perlakuan pembekuan (freezing) secara signifikan akan memperlambat laju reaksi kimiawi dan enzimatis serta menghambat aktivitas mikroorganisme. Proses pengawetan biasanya dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa metode pengawetan. Sebagai contoh, pembuatan susu pasteurisasi yang ditujukan untuk pengawetan jangka pendek dilakukan dengan kombinasi proses pemanasan ringan (pasteurisasi), pengemasan dan penyimpanan pada suhu rendah (refrigerasi).

Proses pengalengan yang ditujukan untuk pengawetan jangka panjang, dilakukan dengan melibatkan proses pengeluaran udara, pengemasan, pengaturan pH dan penggunaan suhu tinggi (sterilisasi). Juga penting diperhatikan penggunaan \ wadah (container) dan kemasan yang dapat melindungi produk dari mikroorganisme untuk menghindari terjadinya rekontaminasi selama penyimpanan.

Pengarang : Elvira Syamsir
Ringkasan oleh : anin

Source : Prinsip Pengolahan dan Pengawetan Makanan